Harga Minyak Pertalite Terbaru 2024
Harga Minyak Pertalite Terbaru 2024

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyadari harga minyak mentah mulai mengalami penurunan. Faktanya, harga minyak mentah berada di kisaran $70 per barel.
Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Totoka Ariagi, harga minyak mentah tidak akan mempengaruhi penurunan harga bahan bakar khusus (JBKP) yaitu perlite.

Menurut dia, selama harga minyak mentah berada di angka 60 dolar per barel, maka harga minyak bisa kembali normal. Harga bahan bakar perlite saat ini adalah AMD 10.000 per liter.
“Sekarang sudah turun signifikan,” kata Tutuka di Kementerian ESDM, Rabu (13/12/2023).

Harga Pertalite

Tutuka menyatakan anjloknya harga minyak mentah global disebabkan oleh menurunnya permintaan dari Tiongkok. Namun upaya OPEC untuk memangkas produksi tidak mengubah harga.
Dia berkata. “OPUL sudah berusaha keras mengurangi produksi, namun sia-sia. Mungkin penurunan permintaan cukup signifikan, atau ada hal lain yang terjadi di pasar."

Baca Lainnya :

• Mengenal Produk Brand Lokal Troy Dompet0
• Mengenal Nama Nama Partai Politik Indonesia Terlengkap0
• Info Mati Lampu Cianjur Hari Ini 7 Mei 20240
• Pelanggaran Pelanggaran Hukum yang Terjadi Dalam Bidang Politik0
• Manfaat Air Kelapa Tua Untuk Kesehatan Wajib Untuk Diketahui!0

Seperti diketahui, harga minyak mentah dunia pagi ini menguat setelah sempat turun tajam di pasar-pasar sebelumnya akibat lemahnya permintaan dan kelebihan pasokan.

Minyak mentah West Texas Intermediate dibuka naik 0,17 persen pada $68,73 per barel pada perdagangan tengah hari hari ini pada Rabu (13/12/2023), sementara minyak mentah berjangka Brent menguat atau naik 0,01 persen. 73,25 dolar per barel.

Minyak mentah West Texas Intermediate naik 3,80% menjadi $68,61 per barel pada akhir perdagangan Selasa (12/12/2023), sedangkan minyak mentah Brent naik 3,67% menjadi $68,61 per barel menjadi 73 dolar AS. ,24 per barel.
Harga minyak turun lebih dari 3 persen ke level terendah dalam enam bulan pada hari Selasa setelah data ekonomi AS menunjukkan penurunan indeks harga konsumen.