Harga Rokok Sampoerna Mild Terbaru Tahun 2024
Harga Rokok Sampoerna Mild Terbaru Tahun 2024

By Robby Prihandaya 19 Mei 2024, 10:04:21 WIB Ekonomi
Harga Rokok Sampoerna Mild Terbaru Tahun 2024

Keterangan Gambar : Harga Rokok Sampoerna Mild


Beberapa pedagang pasar massal menilai kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok akan menaikkan harga rokok di pasaran. Namun, peningkatan ini akan terjadi secara bertahap atau menengah.Pantauan Rabu (5/1/2022), harga rokok di berbagai warung dan toko serba ada di Kota Bogor mulai mengalami kenaikan pada awal tahun 2022 dibandingkan akhir tahun 2021. Namun kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan.

Misalnya saja di Warung Abang, Jalan Malabar, dan Kota Bogor, harga rokok beberapa kali mengalami kenaikan. Ani, kepala kantor pos, mengatakan kenaikan tersebut baru dimulai minggu ini.“Sekarang sudah mulai naik, tapi fluktuatif, ada yang rendah (Rp 500), ada yang lebih, tapi ada juga yang tidak naik, seperti Djarum Coklat yang tidak naik,” ujarnya, Rabu. (5 Januari 2022).

Ia pun menduga kenaikan harga rokok akan terus berlanjut di masa depan. “Tapi katanya belum siap, masih ada kenaikan sebagian, jadi masih sedikit, katanya besok mau naik lagi,” tambah Ani.Di booth Ania terlihat harga rokok Gudang Garam Internasional mengalami kenaikan. Sampoerna Mild, Djarum Super, Marlboro Red dan Magnum Filter kemudian mencatatkan kenaikan.

Baca Lainnya :

Berbeda dengan Warung Abang, pemilik warung Sri Sejahtera tidak menaikkan harga berbagai merek rokok yang dijualnya. Meski berbeda harganya, tetap saja berkisar 500 rupee.“Namun situasinya tetap sama,” katanya.

Sementara itu, toko serba ada seperti Indomaret di Jalan Bangbarung, Kota Bogor, baru mengalami kenaikan harga rokok mulai hari ini. Seperti pada supermarket sebelumnya, beberapa merek rokok mengalami pertumbuhan.“Situasinya sekarang mulai memburuk, tapi masih banyak yang tidak,” kata penjaga Indomaret.

Reaksi masyarakat

Dalam upaya mengurangi jumlah perokok aktif, termasuk di kalangan anak-anak dan remaja, pemerintah menaikkan harga CHT. Selain itu, masalah kesehatan juga menjadi alasan kenaikan pajak konsumsi.Kenaikan cukai juga menimbulkan reaksi kontradiktif yang berujung pada kenaikan harga rokok yang paling diapresiasi masyarakat. Sebagai seorang perokok aktif, Reza mengaku tidak terpengaruh dengan kenaikan harga rokok. Ia mengaku akan tetap membeli rokok meski harganya naik.

Saat ditanya mengenai intensitas merokok, Reza mengaku bisa saja mengurangi jumlah rokok yang dihisap per harinya.“Mungkin kalau overvalued, tapi tetap beli,” ujarnya.Sementara itu, Afif, seorang konten kreator di startup kuliner sekaligus perokok aktif, punya pendapat tersendiri terkait kenaikan harga rokok. Ia tidak memutuskan untuk mengurangi jumlah rokok yang dihisapnya, melainkan beralih ke merek rokok yang lebih murah.

“Saya lebih suka yang lebih murah, asal enak,” ujarnya.Namun, Fikri mengambil sikap bahkan sebelum kenaikan pajak rokok menjadi perbincangan publik. Ia lebih memilih membeli tembakau lintingan dibandingkan rokok biasa.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment