Yang Tidak Menunjukan Perkembangan Politik Di Masa Orde Baru
Yang Tidak Menunjukan Perkembangan Politik Di Masa Orde Baru

By Robby Prihandaya 03 Mei 2024, 11:11:47 WIB Metropolitan
Yang Tidak Menunjukan Perkembangan Politik Di Masa Orde Baru

Keterangan Gambar : Yang Tidak Menunjukan Perkembangan Politik Di Masa Orde Baru


Orde Baru adalah masa sebelum Reformasi dan setelah Orde Lama. Pemerintah menerapkan Perjanjian Stabilitas Politik. Pada tanggal 12 Maret 1967, rapat khusus MPRS mengangkat Letjen Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kemudian pada 27 Maret 1968, Gerakan Sosialis Revolusioner mengukuhkannya sebagai presiden penuh. Dengan gen pembuka. Di bawah kepemimpinan Soeharto, Indonesia memasuki era kepemimpinan baru, era orde baru. Setelah memperoleh kekuasaan penuh, pemerintahan rezim baru menerapkan perjanjian stabilitas politik. Langkah-langkah menjaga stabilitas politik.

Hubungan dengan Malaysia

Pemulihan hubungan Indonesia dan Malaysia diawali dengan perundingan Bangkok pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1966 yang menghasilkan Perjanjian Bangkok. Selain itu, perjanjian pemulihan hubungan Indonesia dan Malaysia telah ditandatangani pada tahun 2011. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 11 Agustus 1966 di Jakarta. Perjanjian ini ditandatangani oleh Adam Malik dari Indonesia dan Tun Abdul Razak dari Malaysia.

Kembali Ke Keanggotaan PBB

Pemerintah memutuskan menjadi anggota PBB karena menyadari betapa besar manfaat yang didapat Indonesia jika bergabung dengan PBB. Kembalinya Indonesia ke keanggotaan PBB disambut baik. Adam Malik terpilih sebagai Presiden Majelis Umum PBB pada tahun 1974.

Baca Lainnya :

Ikut Memprakarsai Pembentukan ASEAN

Berpartisipasi dalam pembentukan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang pertama.
Tujuan dibentuknya APEC adalah untuk meningkatkan kerjasama regional khususnya di bidang ekonomi dan budaya.
Deklarasi Bangkok ditandatangani oleh

  • Adam Malik (Menteri Luar Negeri Indonesia)
  • S. Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura)
  • Tun Abdul Razak (Menjabat Perdana Menteri Malaysia)
  • Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Thailand)
  • Narcisco Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina)

Penyederhanaan Partai Politik

Di bawah rezim baru, pemerintah menyederhanakan partai politik menjadi tiga kekuatan publik dan politik.
Kesatuan partai tidak didasarkan pada ideologi yang sama, namun pada program yang sama. Ketiga kekuatan sosial politik tersebut adalah sebagai berikut.

  • Partai Persatuan Pembangunan (UDP) merupakan koalisi AU, Barmos, PSII dan Perti.
  • Partai Demokrat Indonesia (PDI) merupakan gabungan dari Partai Nasional Indonesia, Partai Katolik, Partai Murba, IPKI, dan Parkindo.
  • Kelompok Kerja (Golkar)

Penyederhanaan partai politik ini didasarkan pada beberapa faktor, seperti yang terjadi dalam demokrasi parlementer.

Pemilihan Umum

Di bawah rezim baru, pemerintah berhasil menyelenggarakan enam pemilu pada tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992 dan 1997. Dalam setiap pemilu yang diselenggarakan pemerintah di bawah rezim baru, Golkar selalu memperoleh suara terbanyak. Hal ini dilakukan dengan mengerahkan kekuatan di pihak rezim baru untuk mendukung Golkar. Kekuatan pendukung Golkar adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia (PNS) dan Tentara Nasional Indonesia (ABRI).

Pedoman Pengkajian dan Pengamalan Pancasila (P4)

Pada tanggal 12 April 1976, Presiden Soeharto mengusulkan pedoman penilaian dan penerapan Pancasila. Gagasan ini dikenal dengan nama Eka Prasetya Pankakarsa untuk mendukung penerapan Pancasila dan UUD 1945 yang bersih dan konsisten. Oleh karena itu, sejak tahun 1978, pemerintah menyelenggarakan pelatihan P4 bagi seluruh lapisan masyarakat. Mata kuliah P4 ini bertujuan untuk membuat gambaran umum tentang Pancasila dan UUD 1945.

Sekian informasi politik indonesia pada masa orde baru, semoga bermanfaat buat kalian yang belum mengetahui. terima kasih.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment