Komunitas Pecinta Ular Dan Dampaknya
Komunitas Pecinta Ular Dan Dampaknya

By Robby Prihandaya 15 Apr 2024, 11:26:02 WIB Seputar Satwa
Komunitas Pecinta Ular Dan Dampaknya

Keterangan Gambar : Komunitas Pecinta Ular Dan Dampaknya


Bulan Desember hingga Maret merupakan masa mengerami Telur Ular. Jangan panik jika menemukan ular di pemukiman warga. Jika Anda tidak berpengalaman, jangan mencoba menangkapnya sendiri, biarkan ia membunuh Anda. Hubungi pemadam kebakaran atau organisasi penyelamat ular seperti Exalos Indonesia.

Janu Wahyu Widodo (37) adalah CEO dan pendiri Exalos Indonesia. Exalos awalnya diciptakan untuk menyambut para penggemar olah raga ular dan penangan ular di Solo.
“Awalnya dibuat pada tahun 2016. Namanya Exalos (Exotic Animal Lovers) Solo. Awalnya komunitas olahraga yang terdiri dari peternak ular, pelatih, pembeli dan penjual,” kata Janu saat berbicara di rumah dinasnya di Brigif 6. Palur, Mojolaban, Sukoharjo, Jumat (12/03/2022) ditemui.

Pandangan Terhadap Pecinta Ular

Janu bergabung dengan Exalos Solo saat dia baru berusia dua tahun. Kelompok pecinta ular ini kemudian berkembang menjadi komunitas amal dan penyelamat ular. Karena perkembangan dan pertumbuhannya, Exalos Solo berganti nama menjadi Exalos Indonesia.

Baca Lainnya :

Exalos Indonesia juga fokus pada penyelamatan reptil seperti ular dan kadal. Penduduk desa tidak lagi membeli atau menjual ular dan reptil lainnya.
“Kami memiliki sekitar 600 relawan yang tersebar di 26 wilayah seperti Dumai, Palembang, Lampung, Jambi, Sorong, Fakfak, Jakarta, Bandung, Tegal, Brebes, Solo Raya, Madiun, Kediri, Surabaya dan lain-lain,” kata Janu.

Janu mengatakan, masyarakat yang datang ke Exalos Indonesia untuk melakukan penyelamatan hewan tidak perlu mengeluarkan biaya. Karena Exalos Indonesia adalah sebuah komunitas.

Kota Pecinta Ular 

Di banyak kabupaten dan kota, Exalos Indonesia bekerja sama dengan pemadam kebakaran untuk menyelamatkan ular dan biawak. Mereka bertukar pendidikan dan informasi.
Ular dan reptil yang diselamatkan atau ditangkap dilepaskan dari tempat tinggal manusia atau dilepaskan ke alam liar.

“Karena itu alam dan makanannya. Matinya ular dan reptil berdampak pada ekosistem. Misalnya hama yang berkembang biak di pertanian,” jelas Janu.

Sekian informasi Komunitas Pecinta Ular, semoga dengan artikel ini memiliki banyak manfaat bagi banyak orang yang takut terhadap ular. terimakasih.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment