Pelaksanaan Politik Etis Dalam Pergerakan Nasional Bangsa Indonesia
Penerapan kebijakan etis yang paling banyak dijumpai dalam pergerakan nasional Indonesia adalah dalam bidang pendidikan. Padahal, politik moral merupakan politik restoratif yang muncul dari pemikiran Conrad Theodor (C.Th.)

By Robby Prihandaya 22 Apr 2024, 10:29:55 WIB Politik
Pelaksanaan Politik Etis Dalam Pergerakan Nasional Bangsa Indonesia

Keterangan Gambar : Politik Etis


Penerapan kebijakan etis yang paling banyak dijumpai dalam pergerakan nasional Indonesia adalah dalam bidang pendidikan. Padahal, politik moral merupakan politik restoratif yang muncul dari pemikiran Conrad Theodor (C.Th.) Van Deventer dan Pieter Brooshooft dari Belanda, pada tahun 1900, mengenai penderitaan masyarakat adat pada masa tanam paksa. . dan berlanjut hingga masuknya sistem ekonomi liberal di Hindia Belanda menjadi cikal bakal lahirnya politik moral. Van Deventer memaparkan konsep politik moral dalam artikel berjudul Een Eereschlud (The Debt of Honor) yang dimuat di majalah De Gids pada tahun 1989.

Dengan gagasan politik etis tersebut, Van Deventer ingin membuka mata pemerintah kolonial Belanda agar lebih memperhatikan penderitaan masyarakat pribumi Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda diyakini perlu memberikan bantuan kepada masyarakat Indonesia setelah bertahun-tahun menderita dari penduduk setempat.

Gagasan Politik Etis

Kebijakan moral ini resmi dilaksanakan setelah Ratu Wilhelmina yang naik takhta mengumumkan kebijakan tersebut dalam pidatonya pada tanggal 17 September 1901. Ratu Wilhelmina mengatakan bahwa pemerintah Belanda mempunyai daya tarik moral dan etika terhadap bangsa Indonesia. Strategi politik etis ini kemudian terangkum dalam tiga gagasan yang dikenal juga dengan Trilogi Van Deventer yang terdiri dari: 

Baca Lainnya :

  • Irigasi: peningkatan air dan pertanian. 
  • migrasi: undangan penduduk asli untuk berimigrasi. 
  • Pendidikan: Memperluas cakupan pengajaran dan pendidikan, termasuk mendirikan sekolah dan memberikan kesempatan pendidikan kepada masyarakat adat. 

Meski didorong oleh cita-cita luhur untuk berkontribusi pada masyarakat Indonesia, tidak semua gagasan politik etis berdampak positif bagi masyarakat adat. Beberapa kebijakan irigasi dan imigrasi lebih menguntungkan Belanda dibandingkan rakyat Indonesia. Penerapan kebijakan etis memberikan dampak yang bermanfaat bagi masa depan bangsa Indonesia, khususnya di bidang pendidikan.

Politik Etis Lahirnya Pergerakan Nasional

Penerapan kebijaksanaan moral dalam bidang pendidikan menjadi latar belakang lahirnya gerakan nasional Indonesia. Kebijakan moral yang diterapkan Belanda secara tidak langsung melahirkan para intelektual yang menjadi pendiri pergerakan nasional Indonesia. Memperbaiki bidang pendidikan sebagaimana digambarkan dalam konsep politik moral, pemerintah kolonial Belanda mulai membuka sekolah dan memperbolehkan penduduk pribumi mengenyam pendidikan. 

Meski masih terjadi diskriminasi dalam bidang pendidikan, namun kebijakan moral ini setidaknya telah membuka peluang anak Indonesia untuk bersekolah. Berdirinya sekolah kedokteran Belanda, STOVIA atau School tot Opleiding van Inlandsche Artsen, merupakan awal mula pergerakan nasional Indonesia. STOVIA telah menghasilkan ahli kesehatan masyarakat adat, ilmuwan kritis dan aktivis. yang menjadi pemicu gerakan nasional.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment